rock and real, rock and rules
uprealband
basecamp :
MMS (MarkAs Music Studio)
https://www.MarkasStudio.com .
Jl. Rinjani 5 No. 130
Depok II Timur
Jawa Barat
Indonesia
+62 8 123456 3735
+62 899 12345 45
E-mail: admin@uprealband.com
suka dgn web kami ??
Kalau kita menyaksikan konser ataupun mendengarkan musik, apa yang pertama kali menjadi fokus anda? Di panggung, tidak dapat disangkal lagi vokalis-lah yang menjadi fokus utama. Atau mungkin sang gitaris dengan sayatan melodi membius dari gitarnya. Tidak terlalu jauh bedanya dengan saat kita mendengarkan musik baik itu via cd player ataupun mp3 player, tentu suara vokalis yang mendendangkan lagu menjadi pusat perhatian utama kita. Jika musiknya instrumental tanpa vokal seperti jazz, biasanya gitar, alat tiup ataupun piano yang memainkan melodi lagu menjadi fokus pendengaran kita. Memang seperti itulah kenyataannya bukan? Tapi coba anda bayangkan, bagaimana jika tidak ada bunyi berfrekuensi rendah yang dihasilkan oleh instrumen bass dalam sebuah komposisi musik? Jujur, masih enak nggak lagu atau musik yang kita dengar dan rasakan?
Bass sebagai bagian penting dalam sebuah komposisi musik sudah dimulai sejak awal ditemukannya musik. Dalam musik klasik, frekuensi rendah diwakili oleh Cello, Tuba, dll. Komposisi karya-karya Johann Sebastian Bach di era Baroque mewakili tonggak perkembangan pentingnya frekuensi rendah menjadi lebih melodius. Selanjutnya dalam masa modern tahun 1960-an kita mendengarkan betapa indahnya bass lines yang dimainkan oleh Paul McCartney dalam komposisi-komposisi The Beatles. Sebelumnya dimulai sejak era Swing tahun 1930-an, permainan bass dalam musik jazz sudah mengalami progresi yang cukup pesat. Bass tidak hanya mendampingi drum menjaga rhythm section, tapi bisa bernyanyi lebih bebas menyesuaikan dengan progresi chord dan alur melodi lagu utama. Sedangkan dalam musik pop dan rock, bass berfungsi menjaga groove dan kesatuan rhythm yang kuat sehingga mampu menjaga dinamika komposisi secara keseluruhan.
Dari uraian di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa peran bass adalah menjembatani antara rhythm dan progresi chord. Coba anda dengar rhythm yang dimainkan oleh pemain drum saja tanpa ada progresi chord dari pemain gitar atau keyboard. Memang bisa membuat anda bergoyang sedikit tapi tanpa keindahan komposisi yang dibangun oleh progresi chord. Sekarang bagaimana jika anda hanya mendengarkan progresi chord dari pemain gitar dan keyboard saja? Cukup mewakili lagu tapi belum mampu menggerakkan badan anda untuk bergoyang bukan? Selanjutnya coba digabung antara drum dan gitar/keyboard tanpa bass. Terasa kopong bukan? Dengan adanya bass komposisi menjadi lebih groovy, karena bass seakan menjadi lem yang menyatukan rhythm dan progresi chord. Pemain bass diharapkan mampu menjaga rhythm bersama drum sekaligus menjaga alur progresi chord menjadi lebih indah lagi. Oleh karena itulah saya mencintai dan akan terus memainkan bass. Segalanya bass! (Alex Kuple)
sumber : https://aboutbass.spaces.live.com/
No comments found.
This Website : Since 20-02-2009 :: www.uprealband.com